JAKARTA–Industri keuangan syariah Indonesia telah berjalan sekitar 20 tahun, namun saat ini pangsa pasarnya masih kecil di bawah tiga persen. Kendati demikian, pangsa yang masih kecil tersebut menunjukkan masih besarnya potensi yang bisa digarap.
Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan Anggota Asosiasi Bank Syariah Seluruh Indonesia (Asbisindo), Saifudin Hasan, mengatakan perjalanan ekonomi syariah selama 20 tahun belum memuaskan karena porsinya masih kecil, tetapi infrastruktur yang mulai tertata di sektor moneter dapat menarik sektor riil ke syariah dan meningkatkan share moneter syariah.
”Oleh karena itu di sini perlu peran pelaku baik individu, perusahaan, pemerintah yang akan menentukan pertumbuhan ekonomi syariah yang akan datang,” kata Saifudin, saat talkshow ‘Perjalanan 20 Tahun Ekonomi Syariah di Indonesia’ di Jakarta, Jumat (6/8).
Ia menambahkan, sampai saat ini untuk perkembangan ekonomi syariah di sektor riil belum begitu jelas arahnya, karena belum ada infrastruktur yang mendorong dan menilai keabsahannya secara syariah. Sementara kepatuhan terhadap syariah dalam produksi juga belum terlalu terlihat, kecuali sertifikat halal.
Namun di sisi moneter, lanjutnya, perjalanan ekonomi syariah lebih baik dari sektor riil karena mempunyai infrastruktur mencukupi. ”Kepatuhan dalam transaksi finansial secara syariah juga dilakukan secara bertahap walau tidak big bang,” jelas Saifudin.
Sumber : Republika.co.id