Industri asuransi syariah global yang tumbuh 35 persen diperkirakan akan memiliki premi sekitar 8 miliar dolar AS pada 2012. Kini setidaknya terdapat lebih dari 133 perusahaan asuransi syariah di seluruh dunia dengan premi 4,3 miliar dolar AS.
Proyeksi tersebut disampaikan petinggi perusahaan asuransi Pak-Qatar Takaful saat bertemu dengan Sub Komite Asuransi dan Perbankan Kamar Dagang dan Industri Karachi, Selasa (29/6) waktu setempat. CEO Pak-Qatar Family Takaful, Pervaiz Ahmed, mengatakan asuransi syariah merupakan alternatif yang halal dan etis didasarkan pada konsep persaudaraan dan solidaritas bersama.
Takaful memiliki himpunan dana, di mana peserta memberikan sejumlah kontribusi untuk membantu peserta yang mengalami kesulitan keuangan. ”Di Pakistan terdapat potensi asuransi syariah yang besar karena asuransi baru menyumbang sekitar 0,6 persen bagi PDB, sedangkan di India sekitar 3,5 persen,” kata Ahmed, sebagaimana dikutip laman Daily Times Pakistan, Rabu (30/6).
Pakistan menduduki peringkat ketiga untuk jumlah simpanan nasional terendah dari 11 negara yang perekonomiannya sedang berkembang. Dia mengatakan, setelah hadirnya peraturan asuransi syariah oleh Securities & Exchange Commission of Pakistan (SECP) pada 2005 terdapat lima perusahaan asuransi syariah telah memasuki pasar asuransi Pakisran, yaitu tiga perusahaan asuransi umum dan dua asuransi keluarga.
Jumlah tersebut pun diproyeksikan meningkat di masa mendatang dan diharapkan membawa vitalitas yang sangat dibutuhkan dalam industri asuransi. Ia menambahkan, mitigasi risiko dan perlindungan finansial adalah sesuatu yang setiap orang harus peduli. ”Untuk melakukan hal ini secara efisien, diperlukan suatu alat yang tidak hanya efektif dalam melakukan mitigasi risiko, tetapi juga menawarkan layanan sempurna dan harga yang kompetitif serta sesuai dengan keyakinan etis dan agama dari mayoritas rakyat Pakistan. Asuransi syariah dapat mengambil peran itu,” jelas Ahmed.
Sumber : Republika.co.id