Dalam sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan perbankan syariah cukup pesat. Riset dan survei yang digelar Bank Indonesia (BI) pun memperlihatkan minat besar masyarakat terhadap industri ini. Tapi bukan berarti perbankan syariah sudah bisa melenggang kangkung dengan capaian saat ini.
“Hasil riset dan survei BI menunjukkan minat masyarakat terhadap bank syariah cukup tinggi. (Sekitar) 89 persen menerima prinsip syariah,” kata Ketua Tim Penelitian Perbankan Syariah Direktorat Perbankan Syariah BI, Dhani Gunawan Idat, di Solo, akhir pekan lalu.
Sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, dia mengatakan perbankan syariah masih prospektif dengan beberapa faktor pertimbangan. Pertama, sebut Dhani, Indonesia memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia. Kedua, kekayaan alam Indonesia juga mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi dan keuangan. ‘’(Lalu) budaya sosial di negeri ini tentang bagi hasil sangat sejalan dengan prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah,’’ tambah dia.
Dhani mengatakan, prospek pengembangan perbankan syariah juga didukung faktor gencarnya program edukasi dan sosialisasi yang dilakukan BI. Strategi pemasaran ‘IB Branding’ dan dukungan perbankan syariah dalam beragam kegiatan pameran, turut memberikan andil mendorong perkembangan industri tersebut.
Dalam sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan perbankan syariah cukup pesat. Terutama setelah terbitnya UU Perbankan Syariah. Bermula dari dua bank umum syariah (BUS) pada 2001, per Oktober 2010 jumlahnya sudah melonjak menjadi 11 BUS. Sementara BPR Syariah (BPRS), yang pada 2001 terdata 80 buah, telah bertambah menjadi 146 BPRS.
Jumlah kantor perbankan syariah, pada 2001 baru berjumlah 102 kantor. Per Oktober 2010, jumlah itu melejit menjadi 3.320 kantor. Aset perbankan syariah juga telah berlipat puluhan kali. Yaitu dari Rp 2,7 triliun pada 2001, menjadi Rp 86 triliun per Oktober 2010.
Lonjakan juga terjadi pada nominal simpanan masyarakat (DPK) di perbankan syariah. Dari Rp Rp1,8 triliun pada 2001 menjadi Rp 66,5 triliun per Oktober 2010. Dari 0,33 juta rekening pada 2001, saat ini telah terdata 6,5 juta rekening nasabah perbankan syariah.
Sumber : Republika