Head of PermataBank Syariah, Achmad K Permana, mengatakan transaksi perbankan UUS PermataBank yang dapat dilakukan di office channeling (layanan syariah) menyumbang dana pihak ketiga (DPK) cukup besar bagi UUS PermataBank yang pada kuartal tiga 2010 terhimpun Rp 1,34 triliun. “Sekitar 60 persen DPK diperoleh dari office channeling,” ujar Permana.
Ia menambahkan pada tahun depan office channeling pun otomatis akan bertambah jika induk bank membuka kantor cabang di provinsi yang juga terdapat kantor cabang syariah PermataBank. UUS PermataBank sendiri memiliki rencana membuka kantor cabang pada 2011 di sekitar Jakarta atau Kalimantan. Saat ini UUS PermataBank memiliki 10 kantor cabang di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, Pekanbaru, Medan, Aceh, Palembang dan Yogyakarta.
Selain itu, Permana mengungkapkan pada tahun depan pihaknya juga akan mendiversifikasi produk, seperti pembiayaan pemilikan rumah (PPR), maupun usaha kecil menengah (UKM). “Untuk PPR akan kita bundling lebih bagus lagi produknya, sedangkan UKM kita sudah ada produknya tapi karena belum kita boost di 2010 maka baru mau kita akselerasi di 2011. Di kuartal empat ini kita lakukan internal launching ijarah untuk produk UKM,” papar Permana. Produk PPR UUS PermataBank yang diluncurkan tahun ini adalah PPR dengan akad ijarah muntahiya bittamlik (IMBT), atau dengan konsep sewa beli.
Dari sisi aset UUS PermataBank juga mengalami pertumbuhan yang positif dengan tumbuh 14 persen. Di akhir September 2010 aset UUS PermataBank tercatat Rp 1,67 triliun, sedangkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,46 triliun.
Sementara DPK meningkat 43 persen menjadi Rp 1,34 triliun dari Rp 942,5 miliar. Komposisi dana murah yang dikontribusi oleh giro dan tabungan tercatat 67 persen, dimana giro berjumlah Rp 333,5 miliar dan tabungan Rp 576,6 miliar. Sedangkan, deposito tercatat Rp 433,5 miliar atau tumbuh sembilan persen dari periode sama tahun lalu.
Sumber : Republika