Memilki pengawasan yang khusus, membuat perbankan syariah tidak rentan dengan praktek korupsi. Terlebih adanya nilai-nilai Islam yang tertanam dalam sistem perbankannya.
“ Perbankan syariah itu unggul dibandingkan dengan industri keuangan konvensional, karena mereka didasari oleh nilai-nilai islami yang pasti kita yakini lebih baik dari pada konvensional,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah saat membuka acara dialog interaktif Ekonomi Islam dan Pemberatasan Korupsi yang digelar Pusat Komunikasi Syariah (PKES), Kamis (18/8), di Jakarta.
Ia menambahkan, Bank Indonesia berupaya menciptakan ruang gerak agar industri perbankan syariah yang lebih islami baik bagi bank maupun pengguna jasa perbankan untuk berperilaku islami.
Pengawasan berlapis juga merupakan tindakan untuk mencegah aksi korupsi. Untuk perbankan syariah sendiri pengawasan dilakukan oleh dua institusi yaitu Dewan Syariah Nasional (DSN) melalui Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan pastinya adalah regulator yaitu Bank Indonesia.
“Khusus perbankan syariah harus tunduk kepada aturan syariah. Disinilah peran DSN dan Dewan pengawas syariah di masing-masing perbankan,” ujarnya.
Halim juga menilai salah satu aspek yang penting dalam mencegah tindakan koruptif dalam perbankan syariah khususnya adalah masalah kualitas sumber daya insani. Menurutnya perlu ada sebuah cara mengubah mindset dari Sumber Daya Insani yang ada di perbankan syariah dalam menerapkan dan mengedepankan nilai-nilai prinsip syariah.
“Hal ini adalah kebutuhan yang mendesak, bagi kami Bank Indonesia dan industri sangat paham akan hal ini,” tandasnya.
Sumber : PKES Interaktif