Rencana penerbitan sukuk Palestina menarik minat bank lokal. Otoritas moneter Palestina membidik dana sukuk 50 juta dolar AS dengan tenor 18 bulan.
Diantara bank lokal Palestina yang menyatakan ketertarikannya adalah Palestine Islamic Bank dan Arab Islamic Bank. General Manager Palestine Islamic Bank, Mahmoud Al-Ram’ah, mengatakan permintaan sukuk sangat kuat karena Palestina adalah negara mayoritas muslim dan banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan perbankan konvensional.
“Likuiditas kami tinggi dan didorong untuk berinvestasi di sukuk pemerintah,” kata Ram’ah dimuat laman Bloomberg, Rabu (8/12). Palestine Islamic Bank yang merupakan bank syariah terbesar dengan aset 364 juta dolar AS akan mengajukan penawaran sukuk sebesar 10 juta dolar AS.
Manager Arab Islamic Bank, Ibrahim Abu Raidah, mengatakan sukuk menjadi langkah aman untuk berinvestasi karena memiliki underlying aset yang membuatnya minim risiko. “Sebagian besar bank lokal telah meminjamkan dana ke pemerintah,” kata Raidah.
Gubernur bank sentral Palestina, Jihad al-Wazir, mengatakan penerbitan sukuk menjadi bagian restrukturisasi perekonomian Palestina. “Penerbitan sukuk dilakukan agar memungkinkan kami mengembangkan kebijakan moneter, membangun yield dan menstabilisasi sector perbankan,” tukas al-Wazir. Rencananya dana sebesar 20 juta dolar AS dari perolehan sukuk akan digunakan untuk membangun kantor pusat bank sentral baru.
Sementara, Perdana Menteri Palestina, Salam Fayyad, menuturkan pengembangan keuangan syariah dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Palestina pada bantuan dari Amerika, Eropa, Arab Saudi dan negara lainnya.
Di lain pihak, Chief Executive Officer CIMB Islamic, Badlisyah Abdul Gani menuturkan penerbitan sukuk pada tahun depan akan melebihi catatan pada 2007. “Pertumbuhan sukuk akan didorong oleh sentimen positif dari pasar dan kebutuhan pembiayaan korporat,” kata Badlisyah dimuat laman btimes.com.my.
Ia menambahkan sekarang terdapat kepercayaan diri cukup besar dari para investor seiring dengan kian jelasnya kondisi utang Eropa. Banyak organisasi pun dinilai akan masuk ke pasar sukuk tahun depan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan. Sementara pasar sukuk Malaysia juga akan tetap menjadi dominan di pasar global.
Pada semester pertama tahun ini penerbitan sukuk mencapai 16,5 miliar dolar AS, dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 7,6 miliar dolar AS. Pada 2007 penerbitan sukuk global mencapai 31 miliar dolar AS, lalu anjlok menjadi 14,1 miliar dolar AS pada 2008. Pada tahun lalu penerbitan sukuk kembali kinclong dengan catatan 20,2 miliar dolar AS.
Sumber : Republika