Pemerintah menargetkan penerbitan sukuk hingga Rp 10 triliun di sisa tahun ini. Namun, target tersebut bisa berubah sesuai dengan kondisi pasar.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, mengatakan pemenuhan rencana target sukuk sebesar Rp 10 triliun itu akan dipenuhi melalui berbagai metode sukuk. ”Target sukuk itu juga tergantung kalau harga pasar tidak pas, tidak harus memenuhi Rp 10 triliun itu. Penerbitan sukuk akan dilakukan campuran, baik sukuk global atau dengan sukuk lainnya,” jelasnya usai rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, di Jakarta, Senin (17/5).
Rahmat menuturkan, sukuk global direncanakan dilakukan di semester dua, setelah hari raya Idul Fitri. Namun, pemerintah belum menetapkan target indikatifnya. ”Roadshow sukuk global juga belum kita jadwalkan karena kita harus angkat lead manager dulu, baru kita bahas mengenai roadshow dan kapan pelaksanaannya,” ujarnya.
Rahmat pun menampik kemungkinan penerbitan sukuk ritel lagi di tahun ini, setelah pemerintah menyerap sukuk ritel sebesar Rp 8 triliun di awal 2010. Pemerintah masih mempertimbangkan pembatasan pemesanan sukuk ritel. ”Sukuk ritel sudah tidak, tahun ini sepertinya tidak,” tegasnya.
Sumber : Republika.co.id