Zona Ekonomi Islam–Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Seluruh Indonesia (Asbisindo), Ahmad Riawan Amin, menilai Indonesia perlu membuat pelatihan kepemimpinan keuangan syariah yang spesifik mampu memberikan nilai syariah. Ia mengakui, sejumlah perguruan tinggi telah membuka jurusan ekonomi Islam untuk memenuhi kebutuhan SDM keuangan syariah, namun lebih banyak membahas mengenai skim ekonomi syariah, bukan mengenai leadership.
“Kita tidak bisa mengembangkan keuangan syariah tapi pada saat bersamaan belum ada program leadership yang spesifik memberikan Islamic values. Oleh karena itu hal, saya mengusulkan pemerintah bersama IDB bisa membantu menjalankan program leadership itu,” cetus Riawan.
Direktur BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, menambahkan program pelatihan leaderhip dengan value syariah memang harus diperkuat. “Umumnya pemimpin di perbankan syariah berasal dari perbankan konvensional, jadi memang harus ada balancing, di mana aspek fiqih dan syariah diperkuat,” ujarnya.
Ia menyatakan, BNI Syariah memandang pendidikan ekonomi syariah memang sangat dibutuhkan. Pasalnya dalam dunia praktisi sekarang gap pengadaan SDM di perbankan syariah masih cukup besar, sementara pertumbuhan bank syariah tumbuh dua kali lebih cepat di atas bank konvensional, dengan pertumbuhan 30-40 persen per tahun.
“BNI Syariah saja dalam 3 tahun kedepan akan menambah 50 kantor cabang, maka kalau diasumsikan satu kantor 5-10 orang maka butuh 250-500 orang dan suplai di pasar juga masih kurang,” ujar Imam.
Sumber : Republika