Dalam ekonomi Islam hakikatnya yaitu monisme. Monisme merupakan aliran yang menyatakan bahwa hanya satu kenyataan fundamental. Kenyataan tersebut dapat berupa berupa jiwa, materi, Tuhan atau substansi lainnya yang dapat diketahui. Dalam agama Tuhan adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari agama. Adapun indra, rasio, intuisi merupakan instrumen untuk membenarkan adanya Tuhan atau tidak membenarkan keberadaan-Nya. Hal inilah yang menjadi dasar ekonomi Islam, monisme jika hal tersebut tidak ada, keberadaan ekonomi Islam hanyalah sebuah konsep dan bukan sebuah ilmu.
Manusia dilahirkan dalam lingkungan yang sudah ada sebelumnya tanpa campur tangan sedikitpun darinya dalam pengalaman kehidupan, tidak ada yang ada secara sendiri, demikian juga tidak ada yang secara kebetulan. Karena yang disebut kebetulan pada dasarnya ada oleh adanya proses di luar dirinya yang tidak ia ketahui sehingga ia mengatakan itu, ada secara kebetulan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ada dua “ada” yaitu, ada yang menciptakan dan ada yang diciptakan.
Dalam membahas ontologi ada empat aliran filsafat yang membahas tentang apa sebenarnya hakikat ada yaitu :
a. Materialisme
Materialisme beranggapan bahwa ahkikat benda adalah benda itu sendiri, misal hakikat air adalah air itu sendiri, dan begitu pula yang lainnya.
b. Idealisme
Idealisme beranggapan bahwa realitas terdiri dari ide-ide pikiran-pikiran, akal (mind), jiwa (self) dan bukan benda material. Aliran ini beranggapan bahwa hakikat benda-benda yang ada adalah ide, atau jiwa, serta akal, bukan materi.
c. Dualisme
Dualisme adalah aliran filsafat yang mencoba memadukan antara materialisme dan idealisme. Mereka mengatakan baik ruh maupun materi hakikatnya adalah sama.
d. Agnotisme
Mereka mengatakan bahwa manusia tidak mungkin tahu hakikat sesuatu yang ada karena keterbatasan manusia itu sendiri.
Hakekat ekonomi Islam pengetahuan tentang ekonomi sosial masyarakat yang didasari nilai-nilai Al-qur’an. Filsafat islam tidak mungkin tanpa akal dan Al-qur’an, akal yang memungkinkan aktifitas itu menjadi menjadi aktifitas kefilsafatan dan Al-qur’an yang menjadi ciri keislama