Malaysia bersiap menerbitkan sukuk berdenominasi dolar AS. Sukuk tersebut berdasar akad ijarah dengan underlying aset berupa 12 rumah sakit dan memiliki tenor lima tahun.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mengatakan sukuk global tersebut akan membentuk harga benchmark bagi penerbitan sukuk berikutnya. “Selain itu sukuk ini juga menjadi benchmark bagi penerbitan obligasi konvensional di negara ini. Pemerintah berada dalam posisi yang tepat untuk memperluas eksposur utangnya,” kata Najib, sebagaimana dikutip laman The Wall Street Journal, Ahad (23/5). Pemerintah Malaysia, tambah dia, berusaha memangkas defisit fiskal menjadi 5,6 persen di tahun ini, atau lebih rendah dari defisit pada 2009 yang sebesar tujuh persen.
Managing director dan country head Barclays Capital, Steven R Clayton, mengatakan penerbitan sukuk tersebut diperkirakan akan menarik investor. “Jumlah sukuk global tahun ini sepertinya akan melebihi penerbitan sukuk global pada 2002 lalu yang mencapai 600 juta dolar AS,” kata Clayton yang enggan mengungkap secara detail mengenai target penerbitan sukuk global di tahun ini.
Roadshow penawaran sukuk global Malaysia yang meliputi wilayah Asia, Timur Tengah dan Eropa ini akan berakhir pada 27 Mei mendatang. Dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan Malaysia menyatakan penerbitan sukuk global merupakan komitmen pemerintah berkontribusi dalam pengembangan pasar sukuk global dan menunjukkan Malaysia sebagai pusat keuangan syariah global bagi penerbitan sukuk.
Pemerintah Malaysia telah menunjuk Barclays Capital, HSBC dan CIMB sebagai lead manager dan bookrunners bagi penawaran sukuk global.Sukuk global Malaysia telah memperoleh peringkat A- dari Standard&Poor’s dan A3 dari Moody’s Investors Service. Sukuk tersebut akan didaftarkan di Hong Kong, Labuan dan Bursa Malaysia.
sumber : republika.co.id