Krisis utang yang melanda Eropa memberikan peluang bagi pasar sukuk Indonesia untuk berkembang. Hal itulah yang setidaknya dapat mendorong korporasi untuk menghimpun dana melalui sukuk.
Pengamat ekonomi syariah, M Shodiq, mengatakan pasar sukuk domestik masih sangat besar untuk berkembang karena Indonesia saat ini menjadi target pasar sukuk. ”Pasar di Indonesia sangat besar, karena itu ke depannya sukuk masih akan menjadi tren,” katanya kepada Republika, Rabu (16/6).
Sementara adanya krisis di Eropa dan terjadinya gagal bayar sukuk di sejumlah negara, seperti di Dubai dan Saudi, memberikan pengaruh positif bagi pasar sukuk Indonesia. ”Likuiditas di Eropa sedang ketat, sehingga investor di Eropa tidak dapat berbuat banyak. Ini peluang untuk menangkap pasar sukuk yang memang sebagian besar dicari oleh investor Timur Tengah karena mereka ingin mencari investasi sesuai syariah,” jelas Shodiq.
Di lain pihak, tambahnya, kebijakan pemerintah terhadap sukuk pun kian ramah, apalagi dengan pertimbangan akan adanya insentif perpajakan. Hal tersebut pun akan memberikan sinyalemen positif bagi pasar sukuk Indonesia. ”Pasar Indonesia menarik karena kita memang sedang membangun pasar jadi tingkat daya serapnya masih besar,” katanya.
Sumber : Republika.co.id