Kebijakan pemerintah yang melakukan relaksasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mendongkrak penyaluran KUR Bank Syariah Mandiri (BSM). BSM sebagai satu-satunya bank syariah penyalur dana KUR mencatatkan peningkatan sebesar Rp 261 miliar dibandingkan tahun lalu.
Direktur BSM, Hanawijaya, mengatakan, pada tahun 2009, dana KUR yang berhasil disalurkan BSM sebesar Rp 382 miliar. Adapaun untuk tahun ini, penyaluran KUR BSM sampai tanggal 30 September sudah mencapai Rp 643 miliar. “Dengan adanya relaksasi KUR oleh pemerintah, kami yakin KUR akan terus meningkat tiga bulan terakhir ini,” ujar Hanawijaya di Jakarta, Kamis (14/10).
Dia melanjutkan, BSM berkomitmen menjaga kepercayaan pemerintah terkait penyaluran KUR dengan terus meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM yang mengurusi KUR. Terbukti sampai tahun ini BSM mampu mempertahankan angka Non Performing Finance (NPF) di bawah dua persen.
“NPF nett KUR kita 1,48 persen, sedangkan gross-nya 4,95 persen. Angka yang cukup bagus mengingat di bawah batas NPF yang dikeluarkan BI.” Adapun untuk tahun lalu, Hanawijaya menambahkan, dari Rp 382 miliar dana KUR yang disalurkan BSM, angka NPF-nya 1,41 persen (nett) dan 4,69 persen (gross).
Kecuali peningkatan KUR, BSM terbukti makin mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk menitipkan dananya di bank umum syariah terbesar di Indonesia tersebut. Aset BSM meningkat dari Rp 22,04 trilin di akhir tahun 2009 menjadi Rp 27,911 triliun sampai 30 September 2010.
Aspek pembiayaan BSM juga meningkat dari Rp 16,07 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 21,23 triliun. Adapun khusus untuk pembiayaan mikro, BSM membukukan peningkatan pembiayaan dari Rp 971 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 1,76 triliun per 30 September 2010. “Pembiayaan mikro kita lakukan secara langsung maupun tidak langsung,” imbuh Hanawijaya.
Terpisah, Menteri Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hasan, mengatakan, kebijakan relaksasi KUR dilakukan pemerintah dengan tujuan makin banyak KUR yang diserap masyarakat. “Relaksasi kembali kita lakukan selama tiga bulan ke depan agar KUR yang tersalur setidaknya bertambah Rp 5,4 triliun, sehingga memenuhi target penyaluran tahun ini yang mencapai Rp 13,115 triliun,” terang Sjarifuddin.
Sjarifuddin pun mengapresiasi percepatan yang dilakukan BSM terkait penyaluran KUR. Dia berharap semua bank pelaksana KUR juga melakukan hal serupa. Terlebih, saat ini ada peningkatan plafon untuk KUR mikro dari Rp juta menjadi Rp 20 juta.
Dikatakan, sampai 23 September 2010, penyaluran KUR sudah mencapai Rp7,7 triliun dengan 813.144 debitur. Angka tersebut setara dengan 58 persen dari target bawah KUR tahun ini sebesar Rp 13,115 triliun. Namun bila disandingkan dengan batas atas KUR 2010 sebesar Rp 18 triliun, maka KUR yang tersalur baru mencapai 42 persen.
Sedangkan dari 13 BPD yang ditunjuk pemerintah, realisasi penyaluran KUR-nya sudah Rp 792 miliar dengan 11.154 debitur dari target yang dipatok Rp 2,2 triliun sepanjang 2010. “Makanya saya harap selain BSM, BPD-BPD ini juga melakukan percepatan dan peningkatan penyaluran KUR,” tandas Sjarifuddin.
Sumber : Republika