Unit usaha syariah BNI telah memperoleh izin operasional dari Bank Indonesia. UUS BNI yang menjadi bank umum syariah (BUS) melalui proses spin off ini akan melakukan launching pada 18 Juni 2010.
Pimpinan BNI Syariah, Rizqullah, mengatakan izin usaha sudah diterima dari BI, sehingga BNI Syariah kini dapat beroperasi sebagai BUS. ”Iya izinnya sudah diterima dari BI,” ungkapnya kepada Republika, Selasa (1/6).
Rizqullah ditunjuk sebagai Direktur Utama BNI Syariah dengan didampingi dua direksi lainnya. Setelah menjadi BUS, dia tak akan mengubah target hingga akhir tahun ini. BNI Syariah menargetkan aset di akhir 2010 sebesar Rp 5,9 triliun, pembiayaan Rp 4,9 triliun, dan dana pihak ketiga Rp 5,2 triliun. ”Untuk fokus bisnis pun kita masih akan tetap ke ritel dan konsumer,” jelasnya.
Pada Februari 2010, BNI Syariah telah mendapat izin prinsip dari BI dan persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 25 Maret 2010. BUS BNI akan memiliki modal Rp 1 triliun dengan porsi Rp 999 miliar atau 99,9 persen dari bank induknya, yaitu BNI. Sedangkan BNI Life Insurance sebagai pemegang saham lainnya akan melakukan penyetoran modal Rp 1 miliar. Modal tersebut akan digunakan untuk memperluas jaringan dan memperkuat penyaluran pembiayaan kepada masyarakat.
sumber : republika.co.id