Stigma pemikiran “apa pun menjadi halal ketika berbisnis”, harus segera dihilangkan sedini mungkin. Dalam berbisnis pendekatan berbasis syariahlah yang paling tepat dan aman dunia akhirat. Hal tersebut yang selalu menjadi pemikiran Syakir Sula, seorang Ahli Marketing Syariah.
Menurutnya sampai saat ini dunia bisnis masih dominan menggunakan pendekatan yang menyimpang, khususnya dalam bisnis entertain. Seperti bisnis karaoke, cafe, panti pijat, spa dan lain-lain. “Karaoke yang bisa memesan perempuan, lalu panti pijat plus-plus, dan masih banyak lagi,” ungkapnya saat ditemui pkesinteraktif.com di acara seminar Keuangan Syariah, Universitas Trisakti.
Ia menambahkan dalam menjalin hubungan dengan pebisnis lainnya, negoisasi bisnis yang dilakukan juga harus sesuai syariah jangan sampai menggunakan praktek –praktek yang menyimpang dengan ajaran Islam. “Negoisasi dengan menggunakan perempuan, berpesta minuman keras dan suap itu adalah hal- hal yang menyimpang,” imbuhnya.
Oleh karena itu ia menghimbau kepada pelaku bisnis, terlebih perbankan syariah dalam memasarkan produknya harus menggunakan pendekatan syariah. Artinya pendekatan yang tidak menyimpang dari ajaran Islam. Ia berharap sedini mungkin perbankan syariah tidak terjerumus dalam praktek-prektek yang menyimpang tersebut.
“Ini sangat berbahaya, oleh karena itu jangan sampai dalam memasarkan produk syariah menggunakan pendekatan yang tidak syariah atau menyimpang,” pungkasnya.
Sumber : PKES Interaktif