Sektor pertanian memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, khususnya dalam kaitan menghasilkan bahan pangan, pakan, bahan serat dan bio-energi, serta berbagai komoditas lain untuk keperluan masyarakat dan industri. Aktivitas disektor pertanian dalam arti luas mencakup tidak hanya aspek produksi usaha tani semata, namun juga mencakup kegiatan luar usaha tani yang terkait dengan produksi, mulai dari hulu sampai hilir; serta aktivitas penunjang yang mendukung seluruh kegiatan pertanian. Oleh karena sektor pertanian menjadi gantungan dari sangat besar angkatan kerja di tanah air.
Sebagian besar petani dan perusahaan pertanian memerlukan sumber pendanaan untuk melakukan kegiatan usaha pertaniannya. Kebutuhan pendanaan dapat bersifat langsung seperti untuk pembelian sarana produksi pertanian, pembelian alat dan mesin pertanian, pemasaran, dan pendanaan lainnya yang bersifat tidak langsung seperti kebutuhan pendanan sebelum hasil tani dapat dipanen dan kebutuhan untuk pengembangan usaha. Pada usaha tani skala kecil dipedesaan terdapat berbagai sumber pendanaan mulai dari lembaga keuangan nonformal hingga lembaga keuangan formal pedesaan, termasuk bank. Sedangkan bagi perusahaan pertanian skala lebih besar dapat mengakses sumber pendanaan dari bank dan lembaga keuangan lainnya.
Peluang pembiayaan agribisnis dari perbankan syariah masih sangat luas. Dengan perkembangan industri Perbankan Syariah nasional yang sangat pesat, dengan laju pertumbuhan volume usaha sebesar 47% pada tahun 2010 lalu, dan aset yang dikelola mencapai Rp100,2 triliun, perbankan syariah memiliki kapasitas pembiayaan yang semakin besar. Termasuk untuk membiayai sektor agribisnis. Saat ini, industri perbankan syariah juga telah dikenal luas melalui kehadiran sebanyak 3.221 kantor-kantor dari 11 BUS, 23 UUS dan 151 BPRS di seluruh propinsi. Sedangkan porsi penyaluran pembiayaan ke sektor pertanian mencapai Rp.1,76 trilyun.
Pembiayaan agribisnis dari bank syariah yang berlandaskan prinsip kemitraan, sesungguhnya memiliki kompatabilitas yang sangat sesuai dengan karaktersitik usaha tani. Secara tradisional, pertanian telah mengenal beragam skema kemitraan semisal maro, mertelu, belah pinang, baku bagi, dan lain-lain. Yang sesungguhnya menjadi spirit dari skema pembiayaan iB mudharabah dan pembiayaan salam.
Untuk memudahkan pengusaha dan investor sektor agribisnis, maka Bank Indonesia menghadirkan 4 bank syariah terkemuka pada pameran agribisnis AGRINEX 2011 pada tanggal 4 sd 6 Maret 2011. Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, BNI Syariah dan BRI Syariah hadir di Jakarta Conventional Center bertempat di paviliun “iB Mitra Agri”, untuk menawarkan beragam fasilitas pembiayaan iB, baik pembiayaan modal kerja maupun pembiayaan investasi. Bagi pelaku usaha UMKM di sektor agribisnis maupun franchisor Agribisnis, juga tersedia pembiayaan yang sesuai untuk kepemilikan dan pengembangan usaha.
Bagi masyarakat pengunjung secara umum juga dapat memperoleh pelayanan produk dan pembiayaan retail lainnya seperti pembukaan tabungan iB, deposito iB, Kartu Kredit iB, KPR iB, KPM/KKB iB, dan beragam produk lainnya di Paviliun iB yang juga menyajikan konsep “one stop shopping” produk bank syariah.
Sumber : IBnews Eramuslim