Zona Ekonomi Islam–Asuransi Syariah Mubarakah membidik peran sebagai market leader di bancatakaful. Pada tahun ini Asuransi Syariah Mubarakah memang lebih fokus pada penghimpunan premi melalui jalur distribusi bank dibanding asuransi kesehatan yang menjadi bisnis utama perusahaan tersebut tahun lalu.
Direktur Asuransi Syariah Mubarakah, Parmin S Wijono, mengatakan, produk bancatakaful yang dipasarkan pihaknya lebih kepada produk asuransi taawun pembiayaan, asuransi Al Khairat untuk backup tabungan haji dan produk tabungan bank lainnya. “Mayoritas bisnis kami sekarang fokus ke bancassurance dengan goal menjadi market leader bancatakaful, dan terkait itu per September lalu kita sudah tidak menjual asuransi kesehatan lagi,” kata Parmin kepada Republika, Rabu (6/10).
Parmin memaparkan pada tahun lalu asuransi kesehatan menguasai portofolio Asuransi Syariah Mubarakah dengan porsi 60 persen. Namun, lanjutnya, untuk sementara pihaknya menghentikan penjualan asuransi kesehatan mengingat risikonya yang cukup tinggi. ”Saat ini kami ingin meningkatkan peranan manajemen risiko untuk mendukung pencapaian hasil underwriting positif,” ujar Parmin.
Dalam mengikuti tender asuransi saat ini Asuransi Mubarakah pun memilih tender untuk asuransi kematian atau asuransi perjalanan. Pada tahun lalu Asuransi Syariah Mubarakah cukup banyak menangani asuransi kesehatan di sejumlah daerah melalui tender.
Parmin menuturkan dengan fokus menjalin kerja sama dengan bank, portofolio bancatakaful pun dapat mencapai 80 persen. Pada tahun lalu porsi bancatakaful sekitar 40 persen. Per Agustus 2010 Asuransi Syariah Mubarakah mencatat premi Rp 114,9 miliar. Untuk bancatakaful Asuransi Mubarakah kerja sama dengan tujuh bank, baik bank umum, bank syariah, maupun bank pembangunan daerah.
Untuk lebih menggenjot pencapaian melalui bancassurance, jelas Parmin, pihaknya pun menciptakan produk asuransi sesuai dengan produk bank, serta memberikan tarif kompetitif. “Saat ini kita juga coba sedang kembangkan mubarakah branch system untuk berikan pelayanan bagi akseptasi polis, dan cetak kartu. Insya Allah sudah bisa operasional akhir tahun,” ungkap Parmin. Pada akhir tahun ini Asuransi Syariah Mubarakah membidik premi Rp 200 miliar.
Sumber : Republika